21.1.12




   "Cuma ada 2 kemungkinan ketika kamu memperlakukan saya seperti ini..  yang pertama selama ini yang saya kenal adalah kamu yang sebenarnya atau saat ini kamu sedang berpura-pura menjadi orang lain." | "Ini saya yang sebenarnya....."

        Percakapan yang saat itu menjadi titik awal mula dari semuanya dan.. titik terakhir barangkali. Hal percintaan di sekolah bukan lagi sebuah hal yang tabu. Saya sendiri juga tidak tahu mengapa mengambil topik satu ini untuk dibahas di tema postingan blog sekolah.
         Hal pertama ketika saya harus masuk di sekolah ini, saya cukup senang karena sudah memiliki beberapa kenalan kakak kelas. Saya dekat dengan mereka dan yah... ada beberapa titik dimana saya merasakan yang namanya ini lho "jatuh cinta". Jatuh bangun? Iya. Tapi juga ada titik dimana saya masih menyayangi seseorang yang saat ini sudah tidak bersua untuk saya. 
          Sebenarnya, ini cerita yang sangat besar privasinya untuk saya dan saya sendiri nggak mau untuk membongkar sebuah kotak yang sudah 4 bulan saya tutup, belum terlalu usang, tapi cukup berharga. :)

incurious boy
         
         Tiga bulan untuk saya bukan sebuah waktu yang singkat untuk mengenal seseorang. Apalagi jika kamu sangat dekat dengan orang tersebut. Tidak ada hari yang terlewatkan untuk bertemu 'si doi' di sekolahUntuk sekedar ngobrol, menghabiskan waktu istirahat bersama, bahkan membiarkan gerbang depan ditutup untuk menghabiskan waktu pulang sekolahItu baru di dalam sekolah, belum diluarnya.
      Tidak ada angin ataupun hujan, semuanya terjadi begitu saja. Saya hanya punya percakapan bodoh terakhir dengannya di sebuah warung makan. Saya menikmatinya.. tapi kelihatannya ia tidak. Sejak hari itu, kami sudah tidak pernah bertegur-sapa di sekolah. Tidak satu kata pun. Kalau bikin versi bahasa inggrisnya nih, seperti "you left with no goodbye, not a single word was said."
         Mungkin, beberapa orang heran dengan hubungan saya dan dia sekarang. Tidak ada satu pun yang tau  kenapa semuanya tiba-tiba menjadi sedingin ini.... sampai sekarang. Saya suka nyolong-nyolong waktu istirahat buat ngeliatin si doi.... sama... ya... pacar barunya.
         Apa yang membuat saya bertahan setelah diperlakukan seperti ini pun, saya tidak pernah tau. Saya tidak pernah mau untuk melupakan, hanya saja tidak mau mengingat-ingat. Kalau dibilang sudah ikhlas ya belum, tapi harus dipaksakan sok ikhlas. 

from the beatles's book

     Saya tidak tahu jika ditanya harus memulai darimana lagi. Ada satu kepercayaan di dalam hati kecil bahwa suatu saat, di waktu yang saya sendiri tidak tahu, saya akan bertemu lagi dengan dia. Mungkin menjadi dua pribadi yang baru. Dia menjadi orang yang saya tunggu untuk berbalik, tapi realita membuat saya cukup kenyang bahwa mungkin bukan sekarang waktunya.
         Ternyata setelah sejauh ini, saya sadar kalau saya bukan sekedar suka ataupun mengagumi. Tapi, menyayanginya terlalu dalam, tidak memperhatikan sebuah batasan bahwa awalnya saya dan dia hanyalah seorang kakak dan adik bohong-bohongan. Kenyataannya, di sebuah hubungan kakak-adik, sahabat ataupun apalah itu yang melibatkan 2 jenis spesies yang berbeda, hanya ada garis tipis dimana kamu akan merasakan jatuh cinta.



No comments:

Post a Comment